17.9.10

dia ya dia,,

dia yaa diaa,,
sejak kapan ya saya mengenalnya??oh iya sejak kelas 3 SD ketika saya menghadiri pernikahan om saya, bukan bukan bukan om kandung tetapi teman seperjuangan ayah saya ketika merantau dulu,, om yang sudah seperti saudara sendiri, baik kita sebut saja Om D,, tempat pernikahan Om D itu dekat dengan rumah temannya om S,, nah lalu kami dipersilahkan beristirahat di sana sebelum dan setelah acara pernikahan itu selesai,, nah itulah awal perkenalan keluarga kami dengan keluarga Om S,, ketika itu om S punya 3 orang anak laki2,, yang paling besar sudah SMA,, ya itulah diaa,, dia ya dia,,
sejak perkenalan hari itu dengan keluarganya dalam waktu singkat keluarga kami bertiga menjadi seperti saudara,, setiap liburan selalu pergi beriringan tiga keluarga,, dari pertemuan rutin itulah saya jadi dekat dengan dia,, dia ya dia bahkan sejak saya kecil pun dia sudah memupuk rasa itu di hati saya,, kunjungan ke rumah Om S atau pun acara2 3 keluarga ini selalu saya nantikan,, hanya untuk melihat dia,, ya dia,,kenapa saya suka dia?simpel,,dia soleh, tidak merokok, pandai,, =)
rasa itu kemudian semakin subur karena keluarganya selalu bilang begini setiap saya datang "eh calon mantu tante datang,," hmm,, bagaimana rasa itu tidak menjadi semakin besar?? ketika saya beranjak remaja kebiasaan keluarga kami masih sama,, saya senang saja setiap pertemuan dia selalu memeluk dan mengecup kening saya,, pandai sekali mebuat hati saya terikat,, hingga suatu hari mamanya bilang pada ibu saya bahwa dia hanya menganggap saya adik,, oke saya mundur dan melanjutkan hidup saya,, tapi rasa itu tidak mati,, rapat tersimpan di dalam hati,, saya pun mulai punya seseorang di hidup saya,, anehnya setiap saya bertemu dia dia akan menebak2 bahwa saya punya seseorang dan karakternya seperti ini itu dan ya itu benar semua,, tapi sikapnya pada saya tak berubah,, tetap sama memeluk dan mengecup kening,, kalau keluarga kami sedang berkumpul di tempat pemancingan ayahnya saya duduk di pondokan kemudian dia datang dan tidur di pangkuan saya,, ya Tuhaann,, apa maksudnya??
pernah suatu hari keluarga kami pergi ke pantai,pantai mana ya saya lupa?? dalam perjalanan pulang saya naik mobilnya,, dia menyetir dan saya duduk di bangku sebelahnya,, dia menggenggam tangan saya,, saya hanya diam diam dan diam,, ketika itu saya berdoa "semoga kelak dia yang akan jadi pendamping hidup saya,,"
ketika saya baru masuk kuliah dia pergi bekerja ke aceh,,dalam beberapa waktu dia intens menelepon saya,,dia pun sempat bilang begini "de,belajar yang bener ya sayang,,nanti kalau sekolahnya sudah selesai dan kita berjodoh, Allah pasti akan mempertemukan kita lagi,," saya terlalu bodoh untuk tidak luluh ketika itu,, baik,, janji masa depan,,  akhirnya saya tau perasaannya bagaimana,, ya kami sama saja saling menyayangi,, entah sejak kapan,,
selama masa2 saya kecil hingga saya kuliah orangtuanya tetap memanggil saya calon menantu,, ketika adiknya menikah lebih dulu bahkan dia tersenyum penuh arti pada saya,, hmm,, salah saya jika rasa itu terus tumbuh?
suatu hari saya sedang bersama ayah saya dalam perjalanan pulang dari rumahnya (dia sedang di aceh..),, ketika saya ke rumahnya orangtuanya baru pulang mengunjunginya dari Aceh.. ayah saya tiba2 bertanya *teh emang dia pernah ngejanjiin apa sama teteh?nikah?* saya merasa ada yang tidak beres,, *kenapa emang yah?engga koq* ayah hanya menjawab *ohh*.. ternyata saya baru tau kemudian di sana dia punya seseorang yang ingin dinikahinya tetapi orangtuanya mati2an tidak setuju..
lalu akhirnya setelah hampir 4 tahun disana dia pulang,, berhenti dari pekerjaannya disana dan berusaha mencari kerja disini,, dan kami pun bertemu lagi dalam dunia nyata,, ketika itu adik perempuan saya tinggal di rumahnya karena berkuliah di kampus dekat rumahnya,, waktu itu saya menghadiri suatu acara dengan adik saya dan kami sudah berencana akan pulang ke rumahnya dan menginap di sana,, tadinya dia bilang dia akan datang ke acara itu menemani saya dan perkenalkan saja dia sebagai pacar kepada teman2 saya,, tapi dia tak jadi datang karena ada urusan bersama papanya,, dia menjemput kami pulang ke rumahnya,,  taukah apa yang dia lakukan ketika pertama kali bertemu saya? dia mengusap kepala saya kemudian mengecup ubun-ubun saya kemudian menggenggam tangan saya erat,, hmm,,
sampai di rumahnya setelah bersih2 saya ngobrol2 dengannya,, dia tiba2 menatap mata saya dan bilang begini "de,bagaimana kalau kita berjodoh ya?" saya hanya tersenyum saja ketika itu,, ketika saya menceritakan hal itu pada teman saya dia bilang begini 'ah itu mah biasa fik, laki2 emang suka ky gitu,, udahlah ga usah terlalu dianggap serius".. padahal dalam benak saya masih sama "ya dia yang akan menjadi pendamping hidup saya kelak"
setelah hari itu masih ada pertemuan2 selanjutnya,,sebenarnya sejak dulu selalu saya yang intens menghubunginya,,bahasa kasarnya seperti saya yang berusaha membuat dia mengerti bagaimana perasaan saya tanpa saya tau bagaimana perasaannya sebenarnya,,semuanya masih terlalu kabur bagi saya,,puncak2nya ya ketika dia baru pulang itu,,lalu ketika akhirnya dia menunjukkan apa sebenarnya yang dia mau koq ya dalam hati saya malah ada sedikit keraguan,, entah kenapa,,dia frontal menyebut bagaimana perasaanya bahkan dalam jejaring sosial,, saya senang akhirnya penantian saya tidak sia2 tapi tetap ada sedikit keraguan,, entah kenapa,,
ketika saya masih ragu padanya, tiba2 dia datang ke rumah saya,, saya sedang shalat,, selesai saya shalat dia tiba2 duduk di depan saya, memegang kedua tangan saya, memandang kedua mata saya lalu mengecup kening saya,, dan saya hanya diam,, saya heran kenapa dia tiba2 agresif seperti itu??
beberapa waktu pun berlalu,,kemudian saya mendapatkan panggilan kerja, harus training selama 2 minggu di jakarta,, dan saya pun tinggal di rumahnya atas saran keluarga,, ketika pergi kesana dia tidak ada,, saya ngobrol dengan mamanya,, tiba2 mamanya bilang begini "teh si aa kan mau nikah 4 bulan lagi" gladakgludukjder,, anggap saja itu bunyi petir,, raut wajah saya pasti langsung berubah ketika itu,, mamanya terus saja menceritakan ini itu,, saya berusaha tersenyum saja,, dalam hati berkata "ga boleh!!" ternyata si calon adalah teman kuliahnya dulu yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu..klise yah??
tapi kemudian saya tetap tinggal di rumahnya,,setiap hari dia yang mengantarkan saya ke kantor,, sikapnya tidak berubah,, tetap sama,, setiap hari mendengar cerita tentang akan menikah itu dari mamanya,, "sakit tante" hehe,, tapi saya tak sepatah katapun mendengar dari mulutnya sendiri,, bahkan ketika kami bertiga (saya,dia, mamanya) duduk di meja makan saling berhadapan dan mamanya membicarakan pernikahan itu dia tetap diam tak bicara apa2,,menanggapi apa kata mamanya pun tidak,, apakah ketika itu dia bisa membaca kekecewaan di mata saya?
seminggu saya di sana mamanya meminta saya untuk tidak pulang karena katanya mau berkunjung ke rumah calon besan, lamaran mungkin, mamanya meminta saran pada saya menggunakan pakaian yang mana, dan meminta saya memakaikan kerudungnya,, saya melakukannya dengan senyum yang sangat dipaksakan,, dalam hati saya "yah jadi yah?",, bahkan mamanya meminta tolong saya menjahitkan kancing di baju yang akan dipakai dia ke rumah calon mertuanya itu,, miris,,
setelah pertemuan keluarga itu si calon datang ke rumah,, dikenalkan pada saya,, setengah mati nyiapin raut wajah,, setelah si calon pulang diantar dia, mamanya bertanya2 pendapat saya tentang si calon itu,, saya menjawab apa yg menyenangkan mamanya saja,, karena mamanya sudah seperti ibu saya sendiri,, ga tega nyakitin hatinya,,sampai terakhir saya di rumahnya karena selesai training saya harus seger ke daerah penempatan saya dia tak mengucapkan sepatah pun kata tentang rencananya menikah pada saya,, pengecut?? padahal saya hanya ingin mendengar langsung dari mulutnya,,
yah saya sibuk bekerja,,dia sibuk entah apa,,saya setiap hari tetap berharap dengan jahatnya semoga pernikahan itu tidak jadi saja.. tapi waktu berlalu cepat sekali, padahal rasanya baru kemarin mendengar 4 bulan lagi dia akan menikah tau2 sudah ada tanggal pastinya,, dua kali akan diadakan pestanya, akad dan resepsi di gedung acara wanitanya, kemudian ngunduh mantu di rumahnya,, saya mati2an cari alasan untuk tidak pulang di kedua hari tersebut,, berhasil tidak hadir dalam acara pertama tapi dalam acara kedua saya dirayu ayah ibu,,mereka bilang ga enak sama keluarga om S klo kamu ga dateng,,ya sudahlah,, meneguhkan hati juga akhirnya saya,, dan datanglah saya kesana,, tidak ingin melihatnya di pelaminan,, kabur sok sibuk makan dan ngobrol dengan anaknya om D,, yah akhirnya terjadi juga,, harus menyalaminya ketika akan pulang,, bahkan sempat berfoto keluarga pula.. dan sekarang fotonya di tag pula sama dia,, ya ampuun,,,
sekarang bagaimana perasaan saya?? entah,, nampak mati rasa,, ya sudahlah,, =))
berarti kami tidak berjodoh seperti harapan kami sebelumnya,,

10 comments:

Wulan said...

wow....
sesuatu kondisi yang amat sulit yah...
kalo aku diposisi kayak gitu, jujur pertama susah banget teh.. pertama bakalan nangis bombay pasti...

tetep berusaha tegar walau hati sakit...
hemmm tapi kenapa "dia" yang bilang jodoh, tapi kok tiba tiba mo nikah ma orang???
terlalu banyak pertanyaan diotak...
seakan pengen mendudukan dia dan bertanya banyak hal tentang itu...

tapi jujur salut deh ma tepika,, bisa tegar.. bisa berusaha baik baik aja didepannya....
yakin aja teh,, berarti dia bukan terbaik... masih banyak ikhwan ganteng disanaa.. :D

".....wanita wanita yang baik adalah untuk laki laki yang baik dan laki laki yang baik adalah untuk wanita wanita yang baik (pula)" An Nisa : 26

hiii tampaknya saya curcol jugaa.. sudahlah abaikan sajaaa...

*cheers up*

*pelukkkk,kasihh tissu ke tepika*

neng fika said...

@boelant >> aaa bulaan..terharu bc koMennya..makasi yaa..hehe..jangankan dirimu,saya saja bnyk sekali yg ingin ditanyakan padanya,tp yasudahlah.. *hugs..

Sofia said...

Mom,kisahmu,mengharu biru, dirimu tegar banget.
Taukah kau wahai si 'dia',perempuan ini, akan menjadi kuat dengan atau tanpamu,karena ia memiliki hati yang tulus. Tulus mencintai, tulus berharap, dan tulus melepaskan. Ia akan bahagia karena dikelilingi oleh orang2 yang juga tulus mencintainya. Ia tidak akan kesepian karena banyak sekali teman2nya yang akan membantunya melangkah saat ia mulai tertatih.

Mom, dia lupa, kalo Fika kecil akan menjadi Fika yang cantik dan pintar, yang selalu membanggakan ^^. Dan Fika yang satu ini sangat istimewa, karena dia tidak menjadi keras hati seperti Tania. Sakit yang dirasakan terkonversi dengan baik pada kepedulian untuk lebih menyayangi orang lain di sekelilingnya. really2 proud with u! love u, *hugs*

Dan saya benar2 berdoa, semoga momi dikasih jodoh yang terbaik! amiin. someone somewhere is made for you! ikhwan ganteng yang baik hati, siapaun namanya, dimanapun dia berada, hehehe. Mau ikhwan ganteng versi bogor boleeh, mau versi yg laen boleh, bungkus!!

neng fika said...

@tante copi >> ehehee *autis* speechless.. Ga tau mesti ngmg apa atas komennya.. Hanya bisa berterimakasih.. Amin2 buat doanya.. Tau ga apa yg membuat gw mundur dan ya sudahlah? Mamanya blg gn "waktu habis ktmu si calon,dia solat,dan katanya emg si calon orangnya,dia sudah mantap" yah kalo emg Allah berkata begitu mana boleh saya terus bersedih.. Betul begitu bukan? Hugs tante.. I wud find someone better right? Ga harus putus asa dan menunggu dudanya.. Hahaha..

echacleresyyes said...

hwaaa... mgkin cha masih terlalu dini untuk mengerti semua...
tapi dari yang cha sering baca..
"cinta gak harus selalu memiliki"

kadang sebuah rasa sakit mmg susah untuk d hilangkan...
tapi yakinlah bahwa rasa kebahagiaan bisa lebih besar dari itu...
lambat laun waktu berlalu semua bisa sirna oleh waktu...
berlalu walau haruz miriz..
tapi yakini itu semua pnya akhir yg indah..
tak haruz memaksa...
tak harus memendam...
hanya perlu keikhlasan dan kesabaran...
dan yakinlah selalu ad yang lebih baik dari "dia"
(ngomomg ap sih chaaa...)

jgn sedih mommyy... cha and big family ACBR slalu ad untuk mu dikala kau sedih senang susah gembira...

yakinlah hri esok lebih indah..
keep smileing ;-) ;-D ;-P

neng fika said...

aaaaaaaaaaaaaaaaa chadoooooollllll,,peluuuuuuukkkkkkkk,,, =)

@aciear said...

ini cerita ttg pangeran berkuda tea ya teh?
si teteh ih, ga nyangka punya cerita sebegini dalemnya. tulusnyoooo.. salut!! untung si teteh ga kena virus sinetron, klo ga dia bisa jadi tokoh2 antagonis yg bikin emak2 pecinta sinetron ngedumel, hihihi...

eh tapitapi, feelingku kok cerita ini belum selesai ya? ;)

neng fika said...

@acie : iyaaa,,,pangeran berkudaaa...hehehe,,,dalem ya emang?? =D muahahhaa,,,ini dibikin gara2 habis baca bukunya tere liye yg berjudul *daun yang jatuh tak pernah membenci angin* nah ceritanya mirip jadi saya bacanya sambil keingetan si dia deh,,huhuuuu,,,

belum selesai gimana toh??pan dianya sudah menikaaahhh,,,

hermione_putry said...

ka fikaaaaa...
bru smpet baca cerita na..
huhuhuhuhu..
mw nangis aku baca na..
teteh bisa tegar kaya gitu seh ???
clo aku jd teteh udh gag tw deh.. bsa frustasi kali.. heheheh #lebai
two thumbs up deh buad teh fika...
:)

neng fika said...

@bihan : hehe,, ya mau gimana lagi atuuhh?? cewe mah harus tegar kan emang,, krn di kehidupan nanti pun bagi gw cewe lah yg harus lebih kuat untuk bisa menguatkan suami dan anak2nya,, hehe,, *nglantur*

Post a Comment

 
Copyright © neng fika's mind sharing.... All rights reserved.
Blogger template created by Templates Block | Start My Salary
Designed by Santhosh